10 Tanda Bayi Sehat yang Perlu Diketahui Orang Tua Baru
Tanda Bayi Sehat yang Perlu Diketahui Orang Tua Baru |
MIGINESIAN - Menjadi orangtua baru tentu menyenangkan, tapi juga menantang. Di tengah euforia menyambut si kecil, penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangannya berjalan baik.
Nah, berikut 10 tanda bayi sehat yang perlu dikenali para orang tua baru. Simaklah baik-baik, guys!
{inAds}
1. Kenaikan Berat yang Stabil
Berat badan bayi yang naik secara stabil atau bertambah secara teratur merupakan salah satu indikator utama bahwa bayi sedang tumbuh dengan baik dan sehat.
Umumnya, bayi baru lahir akan kehilangan 5-10% berat badan pada minggu pertama, setelah itu akan mulai naik kembali. Pada bulan pertama, kenaikan idealnya sekitar 20-30 gram per hari. Sedangkan pada bulan kedua hingga kelima, kenaikan yang normal berkisar 140-200 gram per minggu.
{getCard} $type={post} $title={Baca Juga}
Penting untuk memantau grafik pertumbuhan bayi di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Dokter atau bidan akan menunjukkan posisi berat bayi pada kurva pertumbuhan standar.
Selama masih berada dalam kisaran normal, artinya asupan nutrisi bayi terpenuhi dengan baik. Bila berubah mendatar atau justru menurun, bisa jadi tanda masalah seperti kurang ASI atau adanya gangguan kesehatan yang perlu ditangani.
2. Tetap Tenang di Pelukan Ortu
Salah satu kebutuhan dasar bayi adalah rasa aman dan nyaman. Saat bayi merasa tenang dan rileks dalam gendongan ayah atau ibunya, ini menunjukkan bayi merasa terpenuhi kebutuhannya tersebut.
Bayi memang masih belum bisa mengekspresikan perasaannya dengan jelas. Namun, jika terlihat selalu gelisah, menangis tak karuan, atau bahkan menolak untuk dipeluk, bisa jadi pertanda bayi tidak nyaman entah karena alasan apa.
{inAds}
Sebagai orang tua, penting untuk peka terhadap reaksi non-verbal bayi. Coba tenangkan dengan sentuhan lembut atau goyangan pelan.
Bila tetap rewel, mungkin bayi merasa kurang sehat atau ada yang membuatnya tidak nyaman. Bisa jadi sakit, popok basah, lapar, atau sebab lain yang harus diusut lebih lanjut. Sebaliknya, bayi yang tenang di pelukan orang tua adalah pertanda positif bahwa kebutuhannya sedang terpenuhi dengan baik.
3. Aktif dan Penasaran
Sejak lahir, bayi sebenarnya sudah memiliki refleks untuk bergerak dan bereksplorasi, meski sangat terbatas.
Gerakannya masih sebatas menggerak-gerakkan tangan dan kaki secara spontan. Namun, justru inilah salah satu tanda penting bahwa bayi sedang berkembang dengan normal dan sehat. Karena gerakan tersebut menjadi cikal bakal koordinasi dan kemampuan motoric selanjutnya.
Selain itu, perhatikan bagaimana bayi merespons rangsangan di sekitarnya. Bayi yang sehat akan memperlihatkan minat dan rasa penasaran dengan dunia barunya itu.
Matanya akan mengikuti objek yang bergerak, misalnya saat Anda bermain tepuk tangan di depannya. Bayi juga akan tertarik saat Anda mengajaknya bercakap-cakap walau masih belum mengerti isinya.
Respons aktif semacam itu membuktikan bahwa sistem indranya berkembang dengan baik.
Tentunya akan berbeda dengan bayi yang cenderung pasif, kurang merespons stimulus, atau bahkan tampak lesu. Bisa jadi pertanda gangguan kesehatan tertentu. Sebab setiap gerak dan respon si kecil justru merefleksikan proses dalam tubuh dan otaknya.
4. Bisa Menyangga Berat Sendiri
Pada 2-3 bulan pertama, bayi belum mampu menopang kepalanya sendiri secara sempurna. Kepala dan lehernya akan terayun sesuai gravitasi. Namun, seiring bertambahnya usia, perkembangan otot dan refleks bayi pun akan semakin kuat. Salah satu tanda yang bisa diamati adalah kemampuannya untuk menyangga berat kepalanya saat digendong.
Setelah usia 3 bulan, secara bertahap bayi akan bisa menahan kepalanya selama beberapa saat saat digendong tegak. Di usia 4 bulan, biasanya kepala bayi sudah bisa tegak sepenuhnya. Sedangkan setelah usia 6 bulan, ia mulai bisa duduk sendiri tanpa bantuan. Ini semua menandakan otot leher, punggung, dan pinggulnya semakin kuat menopang berat tubuhnya.
Perkembangan kemampuan motorik kasar ini menjadi salah satu penanda penting kesehatan bayi. Jika ada keterlambatan seperti bayi masih sering kewalahan menahan kepalanya di usia 6 bulan, bisa jadi tanda gangguan perkembangan atau masalah kesehatan tertentu. Segera periksakan ke dokter anak agar segera mendapat penanganan yang tepat.
5. Sering Ganti Popok
Penting bagi orang tua untuk memperhatikan seberapa sering bayi buang air kecil maupun besar. Karena hal ini dapat mengindikasikan kesehatan sistem pencernaannya. Bayi yang sehat umumnya akan buang air kecil sekitar 6-8 kali dalam sehari, bahkan bisa lebih dari itu. Sementara untuk buang air besar, frekuensi normalnya 3-4 kali atau lebih per hari pada bayi baru lahir.
Di samping frekuensinya, perhatikan juga konsistensi dan warna kotoran bayi. Bayi yang sehat biasanya akan buang air besar dengan warna kuning kehijauan dan tekstur yang cair namun lembut. Segera periksakan ke dokter bila terlalu cair seperti diare atau justru keras dan menggumpal. Hal ini bisa jadi gejala gangguan pencernaan atau masalah kesehatan lain.
Jika bayi jarang buang air besar dalam sehari, bisa jadi pertanda asupan ASI atau susu formula masih kurang. Atau sebaliknya, terlalu sering buang air hingga popok selalu penuh bisa menandakan masalah lain seperti rusaknya pankreas. Oleh karena itu, penting untuk memantau pola buang air bayi secara rutin demi mendeteksi masalah sejak dini.
6. Senyum dan Berinteraksi
Seiring bertambahnya usia, bayi akan semakin aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu momen paling membahagiakan adalah saat bayi mulai tersenyum, tertawa dan merespon ajakan komunikasi dari orang dewasa di sekitarnya. Umumnya kemampuan ini mulai berkembang di usia 2-3 bulan.
Pada awalnya, senyum bayi mungkin hanya berupa respon refleks belaka. Namun lambat laun senyuman itu akan semakin sering terjadi saat ia sedang senang atau fokus menatap wajah orang tuanya. Begitu pula dengan responnya saat diajak bercakap. Meski belum bisa berbicara, bayi akan mulai berkomunikasi dengan suara-suara seperti tertawa atau bergumam.
Perkembangan interaksi ini cukup penting untuk diamati sebab menandakan kemampuan bayi dalam memproses informasi dan menyampaikan umpan balik. Jika bayi cenderung pasif, sulit fokus, atau tidak merespons stimulus di sekitarnya, bisa jadi tanda keterlambatan perkembangan yang perlu diwaspadai. Salah satu faktor risikonya adalah gangguan pendengaran dan penglihatan, sehingga perlu penanganan lebih lanjut.
7. Tidur Tenang dan Nyenyak
Tak hanya bermain dan beraktivitas, tidur yang cukup juga sangat penting bagi perkembangan bayi. Umumnya, bayi baru lahir akan menghabiskan sekitar 16-18 jam sehari untuk tidur. Namun pola tidurnya masih belum teratur, dengan siklus bangun setiap 2-3 jam. Seiring bertambahnya usia, pola tidur bayi pun akan semakin teratur dan kualitas tidurnya juga membaik.
Salah satu ciri bayi sehat adalah bisa tidur nyenyak dalam waktu yang cukup tanpa terlalu sering terbangun. Saat tertidur, pergerakannya juga akan tenang dan jarang rewel. Sedangkan bayi yang kurang sehat cenderung rewel, sulit tidur, atau sering terbangun dengan tiba-tiba.
Gangguan pola tidur bisa disebabkan oleh banyak hal seperti rasa lapar, ketidaknyamanan, demam atau kondisi kesehatan lain yang mengganggu. Jika bayi terus-menerus mengalami gangguan tidur, bisa berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membantu bayi mendapatkan kualitas tidur yang baik sejak dini.
8. Tinggi Badan Naik
Selain kenaikan berat badan, pertambahan tinggi atau panjang badan juga menjadi salah satu penanda lain tumbuh kembang bayi yang sehat. Pada 4 bulan pertama, bayi akan tumbuh sekitar 1-1,5 inci atau 2,5-4 cm per bulan. Selanjutnya pada usia 4-12 bulan, tinggi badan bayi akan bertambah sekitar 1/2-1 inci atau 1,5-2,5 cm setiap bulannya.
Tentunya pertambahan ini masih berada dalam rentang yang relatif normal dan individual pada setiap bayi. Yang terpenting adalah pertumbuhannya berlangsung secara konsisten dan bisa dilihat dalam kurva tumbuh pada buku KMS. Jika terjadi stagnan dalam waktu cukup lama atau bahkan penurunan drastis, bisa jadi indikasi masalah gizi atau kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Penambahan tinggi dan berat badan yang ideal menunjukkan bahwa kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dengan baik. Selain ASI atau susu formula, asupan zat gizi dari makanan pendamping ASI mulai dibutuhkan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Jadi penting untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi bayi seiring bertambahnya usia.
9. Menyusu dengan Baik
Untuk bayi yang belum mendapat makanan pendamping, kemampuannya dalam menyusu menjadi salah satu tanda penting untuk diamati. Bayi yang sehat biasanya akan terlihat sangat antusias saat disusukan. Ia akan menghisap dan menelan ASI dengan kuat dan teratur. Sebaliknya, bayi yang rewel, menolak menyusu, atau sulit menelan mungkin sedang dalam kondisi kurang sehat.
Selain kemampuan menghisap, perhatikan juga frekuensi dan durasi menyusunya. Umumnya bayi yang sehat akan menyusu setiap 2-3 jam sekali dengan durasi sekitar 10-20 menit pada setiap payudara. Namun masing-masing bayi juga memiliki polanya sendiri yang masih dianggap normal.
Masalah dalam menyusu seperti bayi menolak menyusu sama sekali bisa mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Misalnya bayi mengalami sariawan atau infeksi mulut yang membuatnya sulit membuka mulut dengan baik. Sedangkan menyusu terlalu sering atau rakus dalam waktu yang sangat lama bisa menjadi gejala bayi merasa tidak terpuaskan akibat kekurangan ASI atau gangguan pencernaan tertentu.
10. BAB Lancar
Pola buang air besar atau BAB adalah salah satu indikator penting untuk memastikan sistem pencernaan bayi berfungsi dengan baik. Bayi yang baru lahir biasanya akan BAB setidaknya 3-4 kali sehari. Bahkan frekuensinya bisa lebih sering dari itu, terutama pada 6-8 minggu pertama. Konsistensi tinja bayi umumnya berbentuk cair atau lembut dengan warna kuning kehijauan.
Seiring bertambahnya usia, frekuensi BAB biasanya akan berkurang tapi keadaannya harus tetap normal. Yaitu minimal sekali sehari dengan konsistensi lembut. Jika bayi jadi sering mengalami sembelit atau konstipasi, dimana fesesnya keras dan menggumpal, bisa jadi pertanda gangguan pencernaan. Atau sebaliknya, jika terlalu cair dan frekuensinya meningkat seperti diare, bisa dikarenakan infeksi, alergi makanan, atau kondisi lain yang perlu penanganan medis.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau kegiatan BAB bayi setiap harinya. Segera periksakan ke dokter bila ada pola yang terlihat tidak normal agar tidak berlanjut menjadi masalah yang lebih serius.
Nah, semoga panduan ini membantu Ayah Bunda memantau pertumbuhan si kecil dengan lebih mudah! Kunci utamanya adalah selalu waspada terhadap tanda-tanda tak lazim. Jika ada yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter ya!
Sumber:
https://www.alodokter.com/kenali-ciri-ciri-bayi-sehat-dan-cara-mendukung-kesehatannya
https://id.theasianparent.com/tanda-bayi-sehat
https://www.johnsonsbaby.co.id/tanda-bayi-sehat-dan-normal
https://www.alodokter.com/mengenali-ciri-ciri-bayi-sehat